Rencana Akuisisi Oleh BTN Dan ini Pernyataan Resmi dari Bank Muamalat

 

sumber : kabarmamaju

Bank Muamalat tengah menjalankan strategi pertumbuhan non-organik untuk mempercepat perkembangan bisnisnya. Kabar terbaru yang mencuat adalah potensi akuisisi oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) terhadap PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Rencana ini sejalan dengan niat BTN untuk melakukan pemisahan (spin-off) unit usaha syariah (UUS), yaitu BTN Syariah. Hayunaji, Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat, menegaskan bahwa pengembangan ini merupakan ranah dan keputusan yang sepenuhnya berada di tangan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selaku pemegang saham pengendali (PSP) Bank Muamalat.

"Kami akan dengan cermat mengikuti arahan dan strategi yang ditetapkan oleh BPKH," ungkap Hayunaji kepada Republika pada Selasa (26/12/2023).

Saat ini, Bank Muamalat tengah menjalankan strategi pertumbuhan non-organik untuk mempercepat perkembangan bisnis, sebagaimana tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Strategi ini mencakup evaluasi peluang-peluang yang muncul, termasuk kemungkinan terlibat dalam tindakan korporasi seperti merger atau akuisisi, khususnya setelah dikeluarkannya peraturan tentang kewajiban spin-off (UUS) dari bank induk.

Sebelumnya, Piter Abdullah, seorang ekonom dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, mengemukakan bahwa untuk meningkatkan akses pembiayaan perumahan, diperlukan kehadiran bank syariah besar yang memiliki fokus pada penyaluran pinjaman yang efektif. Terlebih lagi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah menawarkan keunggulan cicilan tetap.

"Sangat penting memiliki bank syariah yang secara fokus menyalurkan KPR karena ini adalah pasar yang luas," paparnya dalam Webinar " Urgensi BTN Syariah Penuhi Kebutuhan KPR Generasi Muda" yang diselenggarakan secara daring oleh Republika pada Kamis (14/12/2023).

sumber: dream

Abdullah mendukung ide akuisisi Bank Muamalat oleh BTN Syariah, melihatnya sebagai langkah konsolidasi yang dapat memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia yang terus meningkat. Menurutnya, konsolidasi ini akan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan rumah yang diperkirakan terus bertambah setiap tahunnya, terutama dengan adanya bonus demografi yang diharapkan berlanjut hingga 2030.

"Saya sangat mendukung rencana akuisisi Bank Muamalat oleh BTN Syariah. Kebutuhan KPR memang sangat besar, diperkirakan antara 1 hingga 1,5 juta rumah per tahun dengan asumsi tidak ada peningkatan, namun dengan adanya bonus demografi, kebutuhan rumah dapat meningkat menjadi 2 juta keluarga setiap tahunnya. Dalam konteks ini, keberadaan bank syariah yang khusus fokus pada KPR dengan kapasitas lebih besar akan menjadi sangat dibutuhkan," jelasnya.


Sumber berita : republika[dot]co[dot]id
Dan ditulis ulang kembali oleh tim mes karawang






Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *